BAHASA SEBAGAI LAMBANG NEGARA
Bahasa adalah
kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang
kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh dari sebuah sistem
komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut denganlinguistik. Hal yang tidak
mungkin untuk mengetahui secara tepat berapa banyak bahasa yang ada di dunia,
dan jumlahnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan
bahasa dan dialek. Namun, perkiraan beragam antara sekitar 6.000-7.000 bahasa. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap
bahasa dapat disandikan ke dalam
media kedua menggunakan auditori, visual atau taktil stimuli, sebagai contoh
dalam tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen.
Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada
kemampuan kognitif untuk dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi
yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem
tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan
tersebut.
Kata bahasa Inggris "language" diturunkan dari Indo-Eropa "lidah”,
perkataan, bahasa" lewat Bahasa latin lingua,
"bahasa, lidah", dan Prancis Tua langage"bahasa".
Kata tersebut terkadang digunakan untuk mengacu pada kode, sandi dan bentuk lain
dari sistem komunikasi yang dibentuk secara artifisial seperti
yang digunakan pada pemrograman komputer. Makna bahasa dalam hal
ini adalah suatu sistem dari isyarat untuk menyandikan dan
menterjemahkan informasi. Artikel ini secara khusus tentang properti-properti
dari bahasa alami manusia sebagaimana yang
dipelajari dalam disiplin ilmu linguistik.
Sebagai objek dari ilmu linguistik "bahasa"
memiliki dua makna dasar: bahasa sebagai konsep abstrak, dan "sebuah
bahasa" (sebuah sistem linguistik spesifik, contohnya "bahasa Prancis").
Linguis dari Swiss Ferdinand de Saussure, yang mendefinisikan
ilmu modern dari linguistik, pertama kali dengan jelas memformulasikan
perbedaannya, menggunakan kata Prancis langage untuk bahasa
sebagai sebuah konsep dan langue sebagai
suatu instansi spesifik dari sebuah sistem bahasa, dan parole untuk
penggunaan konkret dari perkataan dalam suatu bahasa tertentu.
Bila berbicara mengenai bahasa sebagai konsep umum, beberapa
definisi berbeda dapat digunakan yang menekankan aspek yang berbeda dari
fenomena tersebut. Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan
pemahaman berbeda tentang bahasa, dan mereka memberikan kajian teori linguistik
yang berbeda dan terkadang bertentangan.
Kemampuan
mental, organ atau insting
Salah satu definisi melihat bahasa pada pokoknya sebagai kemampuan
mental yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku
linguistik: untuk belajar bahasa dan menghasilkan dan memahami penyebutan.
Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa untuk semua manusia dan dasar
biologis dari kapasitas manusia terhadap bahasa sebagai perkembangan yang unik
dari otak manusia. Pandangan
bahwa dorongan untuk akuisisi bahasa adalah lahiriah pada manusia didukung oleh
fakta bahwa semua anak yang normal secara kognitif dibesarkan di dalam suatu
lingkungan di mana bahasa dapat diakses akan memperolah bahasa tanpa instruksi
formal. Bahasa bahkan secara spontan berkembang dalam lingkungan di mana orang
hidup atau tumbuh bersama tanpa suatu bahasa umum, sebagai contohnya dalam
kasus bahasa kreol, dan kasus perkembangan bahasa
isyarat secara spontan seperti pada Bahasa Isyarat Nikaragua. Pandangan ini
yang dapat dilihat sebagai sebuah pandangan terhadap bahasa masa lalu oleh Kant danDescartes sering
memahami bahasa secara garis besar merupakan bawaan lahir, sebagai
contoh dalam teori Tata bahasa universal dari Chomsky,
atau teori ekstrim lahiriah dari seorang filsuf Amerika Jerry Fodor. Definisi
semacam ini sering diaplikasikan oleh orang yang mempelajari bahasa lewat
kerangka ilmu kognitif dan
dalam neurolinguistik.
Sistem
simbolik formal
Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal
dari isyarat-isyarat yang diatur oleh aturan-aturan kombinasi tata-bahasa untuk
mengkomunikasikan suatu makna. Definisi ini menekankan fakta bahwa bahasa
manusia dapat dijelaskan sebagai sistem terstruktur tertutup
yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu terhadap
makna tertentu. Pandangan strukturalis terhadap
bahasa pertama kali diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure , dan
strukturalisme-nya tetap menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan
terhadap bahasa pada masa sekarang.
Beberapa pendukung pandangan bahasa ini telah menyarankan
sebuah pendekatan formal yang mempelajari struktur bahasa dengan
mengidentifikasi elemen-elemen dasarnya dan kemudian memformulasikan penjelasan
formal dari aturan-aturannya berdasarkan pada elemen-elemen mana yang
digabungkan untuk membentuk kata-kata dan kalimat. Pendukung utama dari teori
tersebut yaitu Noam Chomsky, pencetus teori generatif tata-bahasa,
yang telah mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang dapat
dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu. Chomsky menganggap aturan-aturan
tersebut merupakan suatu fitur lahiriah dari otak manusia, dan untuk membentuk
esensi dari bahasa itu sendiri.[11] Definisi
formal dari bahasa umumnya digunakan dalam logika formal,
dan dalam formal teori-teori tata-bahasa dan dalam
penerapan linguistik komputasi.
Alat
untuk komunikasi
Dua pria dan seorang wanita sedang
bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat Amerika.
Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem
komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan
fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk
mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam
lingkungannya. Teori
fungsional tata bahasa menjelaskan struktur tata-bahasa lewat
fungsi komunikatifnya, dan memahami struktur tata-bahasa dari bahasa sebagai
hasil dari proses adaptif dimana tata-bahasa telah "disesuaikan"
untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya.
Pandangan terhadap bahasa ini berhubungan dengan kajian
bahasa dalam kerangka pragmatis, kognitif, dan kerangka
interaksional, serta dalam sosial-linguistik dan linguistik antropologi.
Teori-teori fungsionalis condong mempelajari tata-bahasa sebagai sebuah
fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu dalam proses perubahan
saat mereka digunakan oleh para pembicaranya. Pandangan ini menyebabkan kajian linguistik tipologi menjadi
penting, klasifikasi dari bahasa-bahasa menurut fitur strukturalnya, karena ia
dapat memperlihatkan bahwa proses-proses dari gramatikalisasi condong
mengikuti lintasan yang sebagian bergantung bergantung pada tipologi. Dalam
filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum
seperti G. E. Moore, Paul Grice, John Searle dan J. L. Austin.
Apa
yang membuat bahasa manusia unik
Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk lain
komunikasi, seperti yang digunakan oleh hewan selain-manusia.
Sistem-sistem komunikasi yang digunakan oleh hewan-hewan lain seperti lebah atau kera selain-manusia
adalah sistem tertutup yang terdiri dari sejumlah kemungkinan terbatas yang
dapat diekspresikan.
Sebaliknya bahasa manusia adalah tanpa-tutup dan produktif,
yang berarti membolehkan manusia untuk menghasilkan sekumpulan pengucapan tak
terbatas dari sekumpulan elemen terbatas, dan untuk membuat kata-kata dan
kalimat baru. Hal ini dapat kita lakukan karena bahasa manusia didasarkan pada
suatu kode ganda, di mana sejumlah elemen-elemen tanpa arti yang terbatas
(seperti suara, huruf atau isyarat) dapat digabungkan untuk membentuk unit-unit
makna (kata-kata atau kalimat). Lebih lanjut simbol-simbol dan
aturan tata-bahasa dari setiap bahasa tertentu pada umumnya berubah-ubah, yang
berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat dipelajari lewat interaksi sosial. Sistem
komunikasi yang diketahui yang digunakan pada hewan, pada sisi lain, hanya
dapat mengekspresikan sejumlah pengucapan yang pada umumnya berpindah secara
genetis.
Beberapa spesies hewan telah dibuktikan mampu memperoleh
bentuk-bentuk komunikasi lewat pembelajaran sosial, seperti Bonobo Kanzi yang belajar
mengekspresikan dirinya sendiri menggunakan sekumpulan leksigram simbolis.
Demikian juga banyak spesies burung dan paus mempelajari suara-suara mereka
dengan meniru anggota lain dari spesies mereka. Namun walau beberapa hewan bisa
memperoleh sejumlah kata-kata dan simbol, tidak ada yang bisa mempelajari
lebih banyak isyarat-isyarat yang berbeda yang secara umum diketahui oleh
seorang manusia berumur rata-rata empat tahun, tidak juga ada yang mampu
memperoleh sesuatu yang menyerupai tata-bahasa kompleks seperti pada bahasa
manusia.
Lambang negara
Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lambang negara Indonesiaberbentuk
burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah
kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi
tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini
dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak,
yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno,
dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang
KabinetRepublik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa